Sifilis

Gejala

Penderita sifilis ditandai dengan adanya gumpalan kecil atau tumor pada kulit, tulang, hati atau organ lain. Bila sudah pada tahap akhir sifilis juga dapat menggangu sistem saraf yang berakibat pada stroke, Infeksi dan peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis) bahkan kelumpuhan.

Penyebab

sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut Treponema pallidum. Rute yang paling umum penularan adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi sakit selama aktivitas seksual. Bakteri memasuki tubuh lewat luka atau lecet kecil di kulit atau selaput lendir. Selain itu dapat menyebar melalui transfusi darah yang terinfeksi, melalui kontak dekat yang tidak dilindungi langsung dengan lesi yang aktif (seperti selama berciuman), atau melalui ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan atau persalinan (kongenital sifilis).

Treponema pallidum sangat sensitif terhadap cahaya, udara dan perubahan suhu. Karena ini, Anda tidak akan mendapatkan sifilis dari menggunakan toilet yang sama, bak mandi, pakaian atau peralatan makan seperti orang yang terinfeksi, atau dari gagang pintu, kolam renang atau bak mandi panas.

Sifilis sangat berisiko bagi mereka yang sering melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan. Yang lebih parah sifilis juga dapat menularkan penyakit HIV. sakit sifilis dapat berdarah dengan mudah, menyediakan cara mudah untuk HIV untuk memasuki aliran darah selama aktivitas seksual.

Pengobatan

Pada tahap awal, penyakit sifilis dapat disembukan dengan penisilin, obat antibiotik yang dapat membunuh organisme yang menyebabkan sifilis. Yang perlu diperhatikan ialah penderita sifilis yang sudah sembuh masih dapat beresiko tertular penyakit sifilis.

 

Sehatnews